Minggu, 15 Juni 2014

Rangkaian Pembalik Putaran Motor

Motor induksi merupakan motor yang paling banyak diminati di dunia industri hal ini karena konstruksinya yang sederhana dan harganya yang murah. Di dalam pengoperasian motor ini adakalanya membutuhkan sistem pembalik putaran. Cara sederhana untuk membalik arah putaran motor yaitu dengan mengubah salah satu fasa pada stator motor tersebut. Berikut merupakan rangkaian pembalik putaran motor induksi dengan menggunakan kontaktor.



Keterangan :
  • K1      = Kontaktor Forward (Arah Maju)
  • K2      = Kontaktor Reverse (Arah Mundur)
  • TOR   = Thermal Overload Relay
  • MCB  = Mini Circuit Breaker
  • NC     = Normally Close
  • NO     = Normally Open
  • M       = Motor

Dari gambar rangkaian di atas dapat dideskripsikan operasi kerjanya adalah sebagai berikut :

Operasi Forward :

Saat tombol (push button) START FORWARD ditekan maka arus akan mengalir pada kontaktor K1 yang langsung membuat anak kontaktor K1 ini trip, di saat yang bersamaan NO K1 pun langsung menutup dan bertindak sebagai pengunci bagi kontaktor K1 sedangkan NC K1 berada pada posisi membuka guna proteksi agar rangkaian reverse tidak bekerja. Proteksi ini dilakukan agar tidak memberikan kejutan pada motor yang akan memperpanas motor serta mengurangi life time dari motor tersebut. Sehingga dengan adanya proteksi ini apabila operator menekan tombol  START REVERSE pada saat operasi forward maka tidak akan berpengaruh apa-apa sampai operator menekan tombol STOP terlebih dahulu, begitu pula sebaliknya.

Operasi Reverse :

Untuk mengubah arah putaran motor yang sebelumnya berada pada operasi forward, operator harus menekan tombol STOP terlebih dahulu agar semua kontaktor yang sebelumnya berada posisi bekerja (trip) kembali pada posisi semula. Setelah itu operator dapat menekan tombol (push button) START REVERSE, hal ini akan membuat arus mengalir pada kontaktor K2, di saat yang bersamaan NO K2 pun langsung menutup bertindak sebagai pengunci bagi kontaktor K2 sedangkan NC K2 berada pada posisi membuka guna proteksi agar rangkaian forward tidak bekerja. Pada kondisi ini motor beroperasi pada operasi Reverse.

Selasa, 08 April 2014

Sistem Starting Motor Wye-Delta

Dalam pengoperasian motor induksi terdapat masalah dalam hal starting, yaitu arus starting yang dapat melonjak hingga 5 sampai dengan 7 kali arus nominal motor. Hal ini tentu sangat tidak diinginkan terutama pada motor berdaya di atas 7 HP karena akan diikuti berberapa kerugian, salah satunya seperti kesalahan proteksi. Ada beberapa cara untuk mengatasi hal tersebut dengan mereduksi lonjakan arus starting. Sistem starting wye-delta merupakan salah satu sistem pereduksi arus starting. Pada sistem starting ini awalnya motor akan bekerja menggunakan hubungan wye (bintang), setelah motor bekerja normal maka seketika motor akan bekerja dengan menggunakan hubungan delta. 


Keterangan:
  • K1       = Kontaktor Utama
  • K2      = Kontaktor Delta
  • K3       = Kontaktor Wye
  • KT      = Kontaktor Timer - on Delay (Waktu)
  • NC      = Normally Close
  • NO      = Normally Open                        
  • M        = Motor
  • MCB   = Mini Circuit Breaker        
Sesuai gambar di atas, adapun operasi kerja rangkaian kontrol dari sistem starting motor induksi dengan metode wye-delta adalah sebagai berikut :

Saat tombol start ditekan maka arus akan mengalir ke K1, dimana NO K1 langsung bertindak sebagai pengunci agar arus tetap terus mengalir ke K1. Di saat yang bersamaan pula arus juga mengalir ke kontaktor K3, pada tahap ini motor bekerja dalam hubungan rangkaian wye. Selanjutnya setelah beberapa saat kemudian (sesuai pengaturan timer), KT yang sebelumnya juga teraliri arus kini trip untuk mengubah NO KT menjadi  tertutup dan NC KT menjadi terbuka, hal ini menyebabkan arus akan berhenti mengalir ke K3 dan membuat arus mengalir ke K2 sehingga motor pun beroperasi dalam hubungan rangkaian  delta dengan NO K2 sebagai pengunci agar arus terus mengalir ke K2. Untuk menghentikan putaran motor, maka tombol stop dapat ditekan sehingga arus akan berhenti mengalir ke K1 yang secara bersamaan mengembalikan semua posisi saklar kontaktor ke posisi semula.